
Program Kampus Mengajar Angkatan 7 merupakan lanjutan dari inisiatif Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, terutama di daerah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal). Mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi dikirim ke sekolah dasar dan menengah untuk membantu proses belajar mengajar, administrasi, serta mendampingi guru dalam memanfaatkan teknologi pembelajaran. Kegiatan ini juga menjadi wadah bagi mahasiswa untuk mengembangkan soft skill, empati sosial, dan pengalaman nyata di lapangan. Pada angkatan ke-7 ini, semangat kolaborasi antara mahasiswa dan pihak sekolah terlihat semakin kuat. Banyak mahasiswa berhasil menghadirkan inovasi pembelajaran kreatif yang disesuaikan dengan kondisi sekolah. Misalnya, penggunaan alat peraga sederhana untuk pelajaran matematika atau mengajarkan guru menggunakan aplikasi presentasi interaktif. Program ini tidak hanya berdampak positif pada sekolah, tetapi juga membentuk karakter mahasiswa sebagai calon pemimpin masa depan yang peduli pada dunia pendidikan. Menurut saya, Kampus Mengajar adalah contoh nyata program Merdeka Belajar yang harus terus diperkuat karena memberi manfaat ganda—bagi dunia pendidikan dan bagi mahasiswa itu sendiri.